LAPORAN BERUPA ARTIKEL MENGENAI KEGIATAN
KUNJUNGAN KE PANTI HAFARA
Tugas
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen
Pengampu: Enik Nur Kholidah, S.Pd, M.A.
Penulis: Afifah Rizki
Yunitasari/A3-11/11144600103
Pada 6 Juni
2014 kelas kami yaitu kelas A3-11 berkunjung ke salah satu panti asuhan yang
letaknya cukup dekat dengan kampus Universitas PGRI Yogyakarta. Nama panti
tersebut adalah Panti Hafara. Panti HAFARA atau kepanjangan dari Hadza Min
Fadli Rabbi (Kemurahan Hati Tuhan) adalah Panti Layanan Terpadu dengan
ranah kerja pada pengentasan, pemberdayaan dan pembinaan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS). Saat kami tiba di panti Hafara terlihat
pemandangan yang asri, banyak pepohonan, suara air mengalir dari kolam ikan,
dan kita disambut oleh salah satu pengurus Panti Hafara. Pati asuhan hafara menampung
anak-anak yatim dan dhuafa dan Panti
Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan/Psikotik.
Berdasarkan narasumber yaitu bapak pengurus panti hafara,
Pelayanan bimbingan dan pembinaan ditujukan untuk anak-anak yatim dan dhuafa memiliki fasilitas
agar anak dapat maju dalam perkembangannya, misalnya fasilitas yang disediakan
untuk menunjang pembinaan dipanti Hafara antara lain: Asrama, perpustakaan
sebagai wadah anak dalam menambah ilmu, pemenuhan perlengkapan penunjang
sekolah, seperti pensil dan buku. Lalu ada kegiatan pengajian dan TPA yang juga yang bertujuan agar anak-anak di panti
hafara memiliki akhlak baik dan diharapkan dengan adanya pengajian mampu menanamkan
pemahaman untuk dapat membedakan baik dan buru dari suatu tindakan. Dalam
menjalankan bimbingan belajar, panti hafara menyekolahkan anak-anak di sekolah
yang terdekat atau sekolah berdasarkan keinginan anak, namun pengurus panti
juga tidak lupa membimbing anak-anak untuk belajar, bahkan untuk menjalankan
bimbingan belajar kepada amak biasanya dilakukan sukarela dari
mahasiswa-mahasiswa, terdapat juga Kelas Kreatif yang bertujuan agar anak dapat
mengembangkan kreafitasnya maupun bakat yang dimiliki oleh anak, dan yang
terakhir adalah pertunjukan musik, disini anak diajarkan untuk memiliki
ketrampilan bermusik salah satunya angklung, dari pelatihan musik tersebut anak
di panti hafara dapat mengikuti pentas atau pertunjukan.
Yang ke dua, di Panti Hafara untuk rehabilitasi gangguan Kejiwaan pelayanan
pembinaan dan rehabilitasi kepada penderita gangguan kejiwaan/mental dilakukan
oleh pengurus panti, tetapi terkadang juga ada tenaga khusus untuk menangani
penderita kejiwaan tersebut. Dalam memberikan pembinaan panti Hafara menyediakan fasilitas pendukung seperti
kamar, pada saat saya keliling kamar untuk penderita gangguan mental hanya
memiliki fentilasi sedikit, hal tersebut bertujuan agar saat penderita”ngamuk”
maka tidak akan membahayakan orang sekitar. Dalam menangani penderita agar sembuh, panti hafara menggunakan semacam beberapa terapi yaitu:
1. Terapi Obat
yang dilakukan secara bertahap dan rutin tiap harinya, untuk mengembalikan
kesadaran dari binaan psikotik.
2. Trapi musik
“gending jawa” yang dilakukan oleh relawan panti.
3. Trapi
gambar/lukis, memberikan sarana untuk pengekspresian diri kepada binaan
psikotik melalui kegiatan melukis.
Di panti hafara tidak hanya melayani
anak yatim piatu atau penderita kejiwaan saja. Pada saat kami berkunjung ke
panti hafara ternyata kami mendapatkan sebuah pelajaran dari seorang mantan
pecandu narkoba, bernama TW yang berasal dari Jakarta . TW ini bercerita kalau
dirinya adalah mantan pecandu narkoba, asal mulanya sampai bisa ke panti hafara
karena dia ingin mendapatkan ketenangan, dan menghindar dari gemerlapnya dunia
ibu kota Jakarta. TW bercerita kalau pergaulan di Jakarta sangatlah berbahaya,
dia ingin merubah diri untuk menjadi lebih baik, untuk itu TW langsung menuju
ke Panti Hafara, awalnya memang sulit sampai TW pernah mengalami sakaw dan
langsung dilarikan ke rumah sakit sampai dirawat selama kurang lebih 3 bulan. Akhirnya
sekarang TW menempati panti hafara sudah 6 bulan dan sudah sembuh dari
kecanduan Narkoba. Hal yang sangan menginspirasi dari cerita TW adalah dia
tidak ingin kembali ke Jakarta, dia ingin membantu/ikut mengurusi anak-anak dan
kegiatan di panti, ia ingin jika hidupnya bermanfaat untuk orang lain, hal
tersebut yang dapat memotivasi kami.