Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
berencana membuat terowongan raksasa senilai Rp 16 triliun. Hal ini
salah satu solusi memecahkan masalah banjir Jakarta.
Ternyata ide pembuatan terowongan ini telah ada sejak zaman Gubernur Sutiyoso memimpin Jakarta.
Menteri
Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto (Djokir) mengungkapkan, ide pembuatan
terowongan ini sudah pernah dibahas pemerintah pusat dan daerah. Namun
waktu itu pembangunan terowongan terganjal kendala teknis dan ekonomi,
sehingga tidak terealisasi.
"Waktu itu mahal. Saya lupa berapa
karena itu sudah lama, sejak zaman Sutiyoso," ungkap Djoko selepas acara
Konferensi Pers Penanggulangan Banjir di Kantor Kementerian Pekerjaan
Umum, Kamis (27/12/12).
Djokir menambahkan, pembangunan
terowongan ini meniru terowongan serupa yang telah ada di negara
tetangga, Malaysia. Saat itu, Djoko sempat melakukan survei untuk
melihat infrastruktur yang disebut smart tunnel itu, namun ia mengaku
pesimis.
"Saya sempat kesana. Waktu saya melihat saya pesimis. Tapi pesimis belum tentu tidak mungkin," tambahnya.
Meski
demikian, ia mengaku mendukung penuh atas ide Jokowi ini, walau
menurutnya, pemerintah pusat belum mendapat kabar apakah akan dilibatkan
apa tidak.
"Ide itu bagus, Itu mesti dilihat feasibility. Saya
kira bisa dicoba. Silahkan dihitung FS-nya, saya kira bisa saja, itu
harus kita hargai, harus kita apresiasi. Tapi untuk ide itu belum sampai
ke kami," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Proyek Deep
Tunnel. Itulah terobosan terbaru yang dirancang Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi). Terowongan berdiameter 16 meter itu akan dibangun
dari MT Haryono hingga Pluit dan diprediksi memakan dana Rp 16 triliun.
"Terobosannya, terowongan. 16 Meter diameternya di bawah tanah. Berakhir di Pluit, mulainya di MT Haryono," kata Jokowi.
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/12/27/122825/2127789/4/gagasan-terowongan-bawah-tanah-oleh-jokowi-sudah-ada-sejak-zaman-sutiyoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar