Welcome to my blog !

Hello everyone, thank you for visiting my blog ^^v

Sabtu, 12 Januari 2013

Mereview Jurnal Internasional


Nama : Afifah Rizki Y
KelaS : a3-11


“Dalam kelas Reflektif Diskusi Kelompok sebagai Strategi untuk
Pengembangan Mahasiswa sebagai Profesional Berkembang”
Annetta Kit Lam Tsang
University of Queensland
Brisbane, Queensland, Australia
ak.tsang @ uq.edu.au

A.    Pengantar dan Tujuan
Menjadi seorang praktisi reflektif adalah atribut yang sangat diinginkan bagi para profesional karena  menandakan jaminan mutu melalui proses siklus berkelanjutan pemeriksaan diri, selfevaluation, mandiri dalam  belajar, pencerahan, self-optimasi dan transformasi.  Untuk menjadi relevan dan berlaku untuk masyarakat yang dinamis dan ekonomi global kita hidup perlu memiliki lebih dari sekedar pengetahuan dan keterampilan, mereka perlu mengetahui bagaimana  untuk belajar, cara mengaktifkan belajar, untuk menjadi sadar diri dan  untuk membangun mereka sendiri, serta mempertimbangkan konteks dan pengalaman dalam tentang  pembelajaran. Studi mengevaluasi efektivitas diskusi kelompok reflektif dan siswa   terhadap diskusi kelompok reflektif dibandingkan dengan tulisan reflektif  diskusi kelompok reflektif siswa ditingkatkan  dan dirasakan pembelajaran.
Crowther & Jeffrey (2007) manfaatkan sesi kelompok mingguan reflektif  sebagai bagian dari program pengembangan profesional bagi perawat kesehatan mental dan menemukan bahwa sesi ini diterima dengan baik tetapi partisipasi jangka panjang tidak pasti, karena tidak  diberikan waktu untuk menghadiri sesi selama jam kerja, dikombinasikan dengan keengganan  perawat untuk menggunakan waktu mereka sendiri untuk mengkonsolidasikan pembelajaran. Dalam penelitian mereka  mengevaluasi peran portofolio dalam pembelajaran reflektif disebutkan diskusi kelompok mentor  berharga sebagai temuan insidental. Alterio (2004) diartikulasikan bahwa merefleksikan dengan  lain menghasilkan multi-perspektif pembelajaran jika ada keterlibatan sadar dengan  proses. Jindal-Snape & Holmes (2009) mengidentifikasi percakapan sebagai metode menguntungkan  reflektif praktek, terutama ketika percakapan reflektif terjadi dengan mentor atau  reflektif pengawas dan sebagai pertukaran antar teman sebaya atau komunitas praktek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah atau tidak  siswa mendukung dalam kelas diskusi kelompok dan menentukan apakah mereka memiliki preferensi pada  esai reflektif menulis lebih reflektif di kelas diskusi kelompok.


B.    Metode
ü  Partisipasi : Semua siswa dari tahun 2006 sampai 2008. (n = 65, 17 tahun 2006, 25 pada 2007 dan 23 pada tahun 2008) terdaftar  untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebagian besar yang berpartisipasi 
adalah perempuan,
ü  Metode yang digunakan adalah pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan terhadap data-data yang sudah diperoleh. Sehingga dalam penelitian ini dapat dicapai tujuan dari penelitan itu sendiri.

C.    Hasil
Diskusi kelompok reflektif dinilai sebagai bagian dari pembelajaran komponen reflektif  (termasuk menulis reflektif dan diskusi kelompok reflektif). Siswa yang
dinilai baik dilihat  lulus atau gagal berdasarkan kehadiran dan partisipasnyai. Dalam kelas,  diskusi Kelompok Reflektif  sebenarnya ada  pemeriksaan empat ringkasan siswa  menggunakan Kember et al. Tingkat refleksi mengungkapkan
bahwa dua belas ringkasan kelompok yang dipilih secara acak di kelas, dan ternyata  diskusi menunjukkan  unsur refleksi dan refleksi kritis. Non-refleksi dan pemahaman seperti yang dijelaskan.  Temuan penelitian ini mendukung masuknya  kelas diskusi kelompok reflektif ke  kurikulum sarjana, bukan sebagai pengganti di tempat penulisan reflektif, melainkan,  melengkapi penulisan reflektif.
 Diskusi kelompok reflektif menawarkan manfaat yang berbeda untuk
belajar siswa dibandingkan dengan menulis reflektif individu, khususnya  Multiperspektif kolaboratif  pembelajaran dan pengembangan profesional melalui komunitas "mendukung
berlatih "terlibat dalam dialog kritis. Dengan terlibat dalam dialog reflektif kritis, siswa
dan supervisor menjadi kolaborator dalam interogasi reflektif, spekulasi imajinatif,
perspektif transformasi dan dalam penciptaan jenis pengetahuan yang memberdayakan
perubahan dalam diri mereka sendiri dan domain sosial mereka.

D.    Keunggulan
Menurut pendapat saya keunggulan yang terdapat pada jurnal ini adalah terdapat tabel-tabel yang sangat mendukung dalam jurnal ini. Salah satunya adalah tabel menulis reflektif vs diskusi reflektif. Sehingga pembaca menjadi tahu bagaimana alur penelitian ini. Di jurnal ini siswa juga dijelaskan tentang tugas apa yang dilakukan siswa.

E.     Kekurangan
Menurut pendapat saya, kekurangan didalam jurnal ini adalah bahasa yang digunakan kurang dipahami, sehingga pembaca sulit untuk mencerna apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Dalam jurnal ini tidak ada instrumen penelitian, sehingga pembaca tidak tahu kriteria apa yang dilakukan peneliti.
           

1 komentar:

  1. Z mahasiswi S2 Universitas Sultan Agung, pengen mereview jurnal brbhsa inggris

    BalasHapus