Mulai
saling mengenal lebih dekat saat kelas XI IPS 1. Awal duduk di kelas sebelas
kami belum mengenal lebih jauh, tetapi seiring berjalannya waktu kita kemanapun
selalu bersama, Yaa.. kita ini sahabat. Aku memiliki sahabat yang begitu
baiknya, ada suka dan duka selama kami bersahabat. Sahabatku yang pertama
adalah Provita Zantania, yang kedua Riztyahana Nurbahar, Raras Duhitta, Dina
Marlin, dan yang terakhir Arini Maulina. Sebenarnya kami berlima juga sudah
kenal sejak SMP, karena kebetulan kami satu SMP, kecuali Risty yang berbeda SMP dengan kami.
Banyak
ceita saat kami berada di SMA, Setiap hari sekolah kami selalu duduk dibangku
yang berseretan, dan kebetulan kami duduknya berpasangan. Aku dengan provita,
Raras dengan Dina, dan Rizty dengan Arin. Kelas kami berdampingan dengan
Koprasi, apabila tidak ada jam pelajaran maka kami langsung pergi ke Koperasi
untuk membeli jajan, masih ingat favorit jajan di koperasi adalah kerupuk
berwarna putih yang dibumbui dengan cabe hijau. Sekali beli bisa langsung 5 bungkus.
Hahahaha.
Ada
kenangan pahit tapi lucu juga waktu SMA kelas XI. Saat jam istirahat kebetulan
kelas kami istirahatnya telat karena gurunya tidak keluar-keluar dan masih
semangat untuk mengajar. Lalu setelah jam pelajaran tersebut selesai kami ber-6
langsung pergi ke kantin depa sekolah, yaitu di tempatnya “mbah”, disitu kami
memesan nasi rames, tetapi karena pembelinya banyak otomatis kami menunggu
lama. Dan akhirnya kami sudah di ambilkan nasinya oleh mbah, langsung saja kita
makan nasi tersebut, 3 menit kemudian bel berbunyi Teng..teng...teng, itu
adalah tandanya jam istirahat sudah selesai dan kita harus balik ke kelas lagi,
namun karena kami sangat kelaparan kami meneruskan menghabiskan makanannya,
lalu disamping kita makan....
“Sekarang
pelajaran apa sih emangnya?” kata Provita.
“Pkn
plop, pak Warih yang ngajar.” jawab si Arin.
“Yaudah
pak Warih inih, dia kan baik, pasti kita dimaklumi kok” kata semua ber-enam.
“Yaudah
yuk cepetan le maem”.
Akhirnya
setelah makan beberapa menit, buru-buru kami harus kembali ke kelas, kami
berjalan cepat tapi agak santai menuju ke kelas kami, karena lokasi kelas cukup
jauh maka juga meghabiskan waktu beberapa menit. Setelah kelas mulai
terlihat...
“Kayaknya
udah ada pak Warih lho”. Kataku..
“Iyaaa,
tu sepi di depan kelas, biasanya kalo guru belum dateng kan anak-anak masih
pada di depan” kata dina.
“Yuaudah
yuk larii..”
Akhirnya
kami lari dengan kencangnya.. Sesampainya di kelas, ternyata pintunya tertutup,
dan...
“
Tok..tok Assalamualaikum” Kata kami..
Lalu
ada seseorang yang membuka pitu, dan itu adalah Pak Warih, guru PKn kami...
“Udah
kalian diluar aja, gak usah masuk kelas. Udah sanaa!” kata Beliau.
“Maaf
pak, tadi istirahatnya telat, dan kita tadi makan dulu pak, maaf pak, boleh
masuk ya pak” Kata kami berenam.
“Udah
kalian gak usah masuk aja” jawab Beliau.
“Maaf
pak, kami tidak akan mengulangi lagi” kata kami.
“iya
udah sana kalian tidak boleh masuk”.
Akhirnya
pak Warih kembali masuk kelas, dan pintu ditutup dengan rapatnya. Kami bingung, kaget dan campur aduk. Maslahnya
adalah ini pengalaman kami berenam yang menurut kami negatif. Kami hanya pasrah
dan menunggu jam pelajaran PKn selesai dengan cara pergi ke perpustakaan. Kami
pergi kr perpustakaan hanya membaca buku dan mengobrol. Mengobrol tentang
sungkan dengan pak Warih, malu dengan teman-teman. Dan banyak lagi.
Setelah
pelajaran PKn selesai kami akhirnya kembali ke kelas dengan rasa malu. Untuk
itu bagi kalian yang membaca cerita ini, jangan ikuti kami-kami ini ya, jangan
sekali-kali menyepelekan guru kalian :D
Yaaaa,
itulah sedikit cerita tentang kami. Saat kelas XI selesai, kita-pun naik ke
kelas XII. Tentunya kami satu kelas lagi. Banyak cerita juga disaat kami kelas
XII, ada yang bahagia, sedih, dll. Tapi kini kami tak bersama lagi Provita
sekarang kuliah di UNY, Risty di UNY juga, Raras juga UNY, sedangkan dina di
UGM, dan yang terakhir si Arin di UNS. Yaaa hanya Afifah yang di Swasta. Tetapi
bagiku tak masalah, walaupun di swasta yang penting PGSD :D
To
be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar