Mau tahu dimana Afifah tinggal ? Afifah Tinggal di
Karangbolong, inilah desa yang membesarkanku. Desa yang masih memiliki budaya
yang kental, dan pernah mengalami bencana tsunami kecil. Selamat Membaca, dan
jangan lupa untuk mengunjugi Karangbolong yaaa, cukup terkenal lho, TV aja pernah
meliput kegiatan Pengundahan sarang burung :D
Karangbolong adalah tempat dimana aku dan keluarga besarku
tinggal. Karangbolong berada di Kabupaten Kebumen, Kecamatan Buayan, tepat
berada di ujung selatan tepatnya dan berdekatan dengan Pantai Karangbolong.
Yaa. Desaku memiliki Pantai yaitu Pantai Karangbolong, kenapa dinamakan
“Karangbolong” karena dipantai tersebut ada sebuah gua yang bolong. Di pantai
terdapat 2 gua, yang pertama adalah gua yang berada di pojok barat pantai. Gua
ini berada dibawah Gunung Hud. Yang kedua adalah Gua Contoh, dinamakan gua
contoh karena gua ini memberikan contoh tentang bagaimana cara mengunduh
sarangburung Lawet. Di gua ini juga terdapat model orang yang sedang mengunduh
sarang burung dengan cara melewati 1 tiang.
Yaaa, Desaku ini
adalah pengahasil Sarang Burung Lawet. Mengunduh Sarang burung tepatnya berada
di Balik Gunung Hud, gunung ini berada di selatan rumahku, di balik gunung terdapat Gua yang didalamnya
ada Sarang burung, tetapi ketika kita melihat sebelah selatan dan bawah gunung
tersebut kita hanya melihat air laut
yang terhampar sangat luasnya yaitu samudra Hindia, dan dibawah terdapat
ombak yang menggulung-gulung hebatnya dan menghantam batu karang di bawah. Jadi
ketika mengunduh sarang burung, pengunduh harus hati-hati karena kalu sampai
terjatuh mereka akan jatuh ke laut dan jatuh ke karang-karang yang tajam,
apalagi cara mengunduh sarangburung hanya menggunakan semacam rotan yang dibuat
seperti tangga, tali rotan tersebut berfungsi untuk turun ke bibir gua,
sementara untuk masuk ke dalam gua, dari Bibir Gua menuju kedalam hanyalah
menggunakan 1 batang bambu yang digantung dengan seutas tali. Kalian bisa
bayangkan bagaimana keadaan guanya ? ketika para pengunduh melewati sebuah
bambu, hanya deburan ombak yang mereka dengar. Para pengunduh hanya
berbekal senter di kepala, Sebuah Alat
untuk mengambil sarang burung, dan yang terakhir adalah Kantong yang digunakan
untuk menaruh sarang burung.
Dalam pengunduhan sarangburung ini, pihak desa dibantu
dengan pihak Pemda Kabupaten juga mengadakan Sadranan yaitu sebuah Syukuran
sebelum mengunduh sarang burung. Sadranan ini diadakan di Pendopo desa
Karangbolong. Oia, di dekat pendopo juga terdapat Panembahan, panembahan ini
didalamnya ada sebuat patung garuda yang sangat besae ukurannya yang dilapisi
dengan emas. Patung ini berada di dalam kaca dan tak boleh disentuh. Di
belakang patung garuda ini terdapat tempat tidur, Konon tempat tidur ini adalah
tempat tidur untuk Ny. Roro Kidul. Tempat tidur ini kecil, bantal dan gulingnya
juga kecil, seperti bantal untuk bayi, dan sarung bantalnya berwarna hijau. Di
tempat tidur tersebut juga terdapat jarit 7 yang berbeda-beda. Kembali lagi ke
sadranan. Dalam acara ini terdapat sebuah serangkaian acara, yang pertama yaitu
menyembelih kerbau di rumah pak mandor, pak mandor adalah kepala dari para
pengunduh srang burung. Dirumah pak mandor juga harus terdapat ruang kosong,
yang didalamnya terdapat sesaji, baju, selendang, dan jarit. Masing-masing
jumlahnya juga harus 7, apabila kurang dari 7, konon pada waktu pengunduhan ada
pengunduh yang akan terluka/terjatuh ke laut dan biasa saja celaka. Setelah
menyembelih kerbau, lalu kepala kerbau di larung ke laut, sementara sedang
melarung, di Gua contoh ada orang-orang yang menabuh gong, gamelan dll, dan ada
sinden pula yang menyayi.
Setelah acara tersebut selesai, di sadranan juga banyak
terdapat gong, gendang/ alat karawitan. Sadranan di desaku ini biasanya dilakukan
pada hari jumat dan kamis. Hari jumat untuk menyembelih kerbau, lalu malamnya
harinya di pendopo ada wayang yang di
mainkan sampai pagi hari. Sementara pada sabtu siang, ada pertunjukan kuda
lumping dan dilanjutkan dengan ketoprak. Kalau acara ketoprak sudah selesai,
diadakan makan bersama antar pegawai sarang burung. Acara puncaknya yaitu pada
malam hari, diadakan tayuban, tayuban adalah menari-nari, yang menari disini
adalah semua pegawai sarang burung didampingi oleh lengger (penari wanita). Jika
acara tayuban sudah selesai diadakan makan bersama lagi, hal itu bisa diartikan
syukuran. Tapi akhir-akhir ini sudah tidak ada lagi sadranan, karena sarang
burung di Karangbolong tidak dipegang lagi oleh Pemerintah daerah Kebumen,
tetapi diambil alih oleh Desa. Sehingga desa tidak memiliki dana untuk sadranan
tersebut. Kenapa dipindah alihkan ? karena pemda merasa sarang burung
dikarangbolong sudah tidak sebanyak dahulu, kalu dahulu bisa mengunduh sampai
ber-kuintal, tapi sekarang hanya 1-3kg. Untuk itu Pemda merasa pendapatan
sedikit, namun biaya untuk Sadranan mengeluarkan biaya yang banyak.
Kejadian yang menakutkan juga pernah terjadi di desaku ini,
pada tahun 2006 terjadi tsunami di Karangbolong. Pusat tsunami pada tahun itu
di Pengandaran, namun gelombang tsunami juga menerpa Pantai Karangbolonidak
besar, walaupun gelombangnya tidak besar, namun dampaknya terasa. Semua Warung-warung di pantai dan seisinya
ludes di hantam oleh air laut. Untung saja gelombang tsunami tidak menerpa
rumah warga, karena Alhamdulillah rumah warga karangbolong dikelilingi oleh gunung, sehingga
gunung-gunung tersebut adalah pemisah antara laut dan pemukiman warga. Tapi
sayangnya warga Karangbolong ada yang meninggal waktu kejadian tersebut.
Namanya mas Yasir, ia adalah seorang penggembala kerbau. Waktu kejadian tsunami
ia sedang beristirahat sembari
mengembala Kerbau, ia tidur di Gua dan tiba-tiba air datang.
Tak terasa ternyata rumahku di ujung selatan dan tepatnya
berada di wilayah pantai Selatan. Kata teman-temanku. Karangbolong adalah
tempat yang mistik dan menakutkan. Tapi bagiku tidak menakutkan juga,
Karangbolong menurutku memiliki keunikan tersendiri, desa kecil penghasil
sarang burung, desa yang masih melestarikan budayanya, dan memiliki Pantai yang
indah. Untuk itu ayoo berliburlah ke Pantai Karangbolong dan mampir ke gubug
saya (Karangbolong RT 02 / RW 02, no. 2, Kecamatan Buayan, Kebumen) rumahku di
sebelah Bank BRI. Mampir yaaaa ! :D
Pengunduh Sarangburung
knapa ada prkataan : kalau berani, sapa lah para pengunduh sarang burung walet.
BalasHapusknapa dikatakan "kalau berani" ?
apakah para pengunduh sarang walet itu galak ? ganas ? ato knapa ?
Ayo mba terus menulis berita tentang keindahan karangbolong, akan aku dukung,
BalasHapusSalam karangbolong