Welcome to my blog !

Hello everyone, thank you for visiting my blog ^^v

Sabtu, 12 Januari 2013

Sepenggal Desaku “Karangbolong desa Sarang burung Lawet”


Mau tahu dimana Afifah tinggal ? Afifah Tinggal di Karangbolong, inilah desa yang membesarkanku. Desa yang masih memiliki budaya yang kental, dan pernah mengalami bencana tsunami kecil. Selamat Membaca, dan jangan lupa untuk mengunjugi Karangbolong yaaa, cukup terkenal lho, TV aja pernah meliput kegiatan Pengundahan sarang burung :D



Karangbolong adalah tempat dimana aku dan keluarga besarku tinggal. Karangbolong berada di Kabupaten Kebumen, Kecamatan Buayan, tepat berada di ujung selatan tepatnya dan berdekatan dengan Pantai Karangbolong. Yaa. Desaku memiliki Pantai yaitu Pantai Karangbolong, kenapa dinamakan “Karangbolong” karena dipantai tersebut ada sebuah gua yang bolong. Di pantai terdapat 2 gua, yang pertama adalah gua yang berada di pojok barat pantai. Gua ini berada dibawah Gunung Hud. Yang kedua adalah Gua Contoh, dinamakan gua contoh karena gua ini memberikan contoh tentang bagaimana cara mengunduh sarangburung Lawet. Di gua ini juga terdapat model orang yang sedang mengunduh sarang burung dengan cara melewati 1 tiang.
 Yaaa, Desaku ini adalah pengahasil Sarang Burung Lawet. Mengunduh Sarang burung tepatnya berada di Balik Gunung Hud, gunung ini berada di selatan rumahku,  di balik gunung terdapat Gua yang didalamnya ada Sarang burung, tetapi ketika kita melihat sebelah selatan dan bawah gunung tersebut kita hanya melihat air laut  yang terhampar sangat luasnya yaitu samudra Hindia, dan dibawah terdapat ombak yang menggulung-gulung hebatnya dan menghantam batu karang di bawah. Jadi ketika mengunduh sarang burung, pengunduh harus hati-hati karena kalu sampai terjatuh mereka akan jatuh ke laut dan jatuh ke karang-karang yang tajam, apalagi cara mengunduh sarangburung hanya menggunakan semacam rotan yang dibuat seperti tangga, tali rotan tersebut berfungsi untuk turun ke bibir gua, sementara untuk masuk ke dalam gua, dari Bibir Gua menuju kedalam hanyalah menggunakan 1 batang bambu yang digantung dengan seutas tali. Kalian bisa bayangkan bagaimana keadaan guanya ? ketika para pengunduh melewati sebuah bambu, hanya deburan ombak yang mereka dengar. Para pengunduh hanya berbekal  senter di kepala, Sebuah Alat untuk mengambil sarang burung, dan yang terakhir adalah Kantong yang digunakan untuk menaruh sarang burung.
Dalam pengunduhan sarangburung ini, pihak desa dibantu dengan pihak Pemda Kabupaten juga mengadakan Sadranan yaitu sebuah Syukuran sebelum mengunduh sarang burung. Sadranan ini diadakan di Pendopo desa Karangbolong. Oia, di dekat pendopo juga terdapat Panembahan, panembahan ini didalamnya ada sebuat patung garuda yang sangat besae ukurannya yang dilapisi dengan emas. Patung ini berada di dalam kaca dan tak boleh disentuh. Di belakang patung garuda ini terdapat tempat tidur, Konon tempat tidur ini adalah tempat tidur untuk Ny. Roro Kidul. Tempat tidur ini kecil, bantal dan gulingnya juga kecil, seperti bantal untuk bayi, dan sarung bantalnya berwarna hijau. Di tempat tidur tersebut juga terdapat jarit 7 yang berbeda-beda. Kembali lagi ke sadranan. Dalam acara ini terdapat sebuah serangkaian acara, yang pertama yaitu menyembelih kerbau di rumah pak mandor, pak mandor adalah kepala dari para pengunduh srang burung. Dirumah pak mandor juga harus terdapat ruang kosong, yang didalamnya terdapat sesaji, baju, selendang, dan jarit. Masing-masing jumlahnya juga harus 7, apabila kurang dari 7, konon pada waktu pengunduhan ada pengunduh yang akan terluka/terjatuh ke laut dan biasa saja celaka. Setelah menyembelih kerbau, lalu kepala kerbau di larung ke laut, sementara sedang melarung, di Gua contoh ada orang-orang yang menabuh gong, gamelan dll, dan ada sinden pula yang menyayi.
Setelah acara tersebut selesai, di sadranan juga banyak terdapat gong, gendang/ alat karawitan. Sadranan di desaku ini biasanya dilakukan pada hari jumat dan kamis. Hari jumat untuk menyembelih kerbau, lalu malamnya harinya di pendopo  ada wayang yang di mainkan sampai pagi hari. Sementara pada sabtu siang, ada pertunjukan kuda lumping dan dilanjutkan dengan ketoprak. Kalau acara ketoprak sudah selesai, diadakan makan bersama antar pegawai sarang burung. Acara puncaknya yaitu pada malam hari, diadakan tayuban, tayuban adalah menari-nari, yang menari disini adalah semua pegawai sarang burung didampingi oleh lengger (penari wanita). Jika acara tayuban sudah selesai diadakan makan bersama lagi, hal itu bisa diartikan syukuran. Tapi akhir-akhir ini sudah tidak ada lagi sadranan, karena sarang burung di Karangbolong tidak dipegang lagi oleh Pemerintah daerah Kebumen, tetapi diambil alih oleh Desa. Sehingga desa tidak memiliki dana untuk sadranan tersebut. Kenapa dipindah alihkan ? karena pemda merasa sarang burung dikarangbolong sudah tidak sebanyak dahulu, kalu dahulu bisa mengunduh sampai ber-kuintal, tapi sekarang hanya 1-3kg. Untuk itu Pemda merasa pendapatan sedikit, namun biaya untuk Sadranan mengeluarkan biaya yang banyak.
Kejadian yang menakutkan juga pernah terjadi di desaku ini, pada tahun 2006 terjadi tsunami di Karangbolong. Pusat tsunami pada tahun itu di Pengandaran, namun gelombang tsunami juga menerpa Pantai Karangbolonidak besar, walaupun gelombangnya tidak besar, namun dampaknya terasa.  Semua Warung-warung di pantai dan seisinya ludes di hantam oleh air laut. Untung saja gelombang tsunami tidak menerpa rumah warga, karena Alhamdulillah rumah warga karangbolong  dikelilingi oleh gunung, sehingga gunung-gunung tersebut adalah pemisah antara laut dan pemukiman warga. Tapi sayangnya warga Karangbolong ada yang meninggal waktu kejadian tersebut. Namanya mas Yasir, ia adalah seorang penggembala kerbau. Waktu kejadian tsunami ia  sedang beristirahat sembari mengembala Kerbau, ia tidur di Gua dan tiba-tiba air datang.
Tak terasa ternyata rumahku di ujung selatan dan tepatnya berada di wilayah pantai Selatan. Kata teman-temanku. Karangbolong adalah tempat yang mistik dan menakutkan. Tapi bagiku tidak menakutkan juga, Karangbolong menurutku memiliki keunikan tersendiri, desa kecil penghasil sarang burung, desa yang masih melestarikan budayanya, dan memiliki Pantai yang indah. Untuk itu ayoo berliburlah ke Pantai Karangbolong dan mampir ke gubug saya (Karangbolong RT 02 / RW 02, no. 2, Kecamatan Buayan, Kebumen) rumahku di sebelah Bank BRI. Mampir yaaaa ! :D

Pengunduh Sarangburung


2 komentar:

  1. knapa ada prkataan : kalau berani, sapa lah para pengunduh sarang burung walet.
    knapa dikatakan "kalau berani" ?
    apakah para pengunduh sarang walet itu galak ? ganas ? ato knapa ?

    BalasHapus
  2. Ayo mba terus menulis berita tentang keindahan karangbolong, akan aku dukung,
    Salam karangbolong

    BalasHapus