Teori Freud Mengenai Kepribadian
Disusun
utuk memenuhi tugas mata kuliah Kepribadian Anak
Disusun
oleh:
1. Afifah
Rizki Yunitasari (11144600103)
2. Awaludin Asiyanto (1144600082)
3. Bibit Dwi Prastyorini (11144600104)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
2013
A.
Pokok-pokok Teori Freud Mengenai Kepribadian
Sigmund Freud adalah seorang dokter muda dari Wina yang mendapat
julukan sebagai “Bapak Psikoanalisis. Ia berpendpat bahwa, kesadaran merupakan
bagian utama bahkan terbesar yang berpengaruh terhadap kehdupan mental manusia.
dan dari pernyataan tersebut ia mengemukakan bahwa alam bawah sadar
(ketidaksadaran) adalah bagian terbesar yang membawa pengaruh besar pula bagi
keadaan mental masing-masing individu. Sedangkan alam sadar (kesadaran) adalah
sebagian kecil yang dapat membawa pengaruh terhadap keadaan mental
masing-masing individu.
Salah satu contohnya adalah analisis mimpi yang juga berasal dari
analisis Sigmund Freud, yang disebut dengan analisis mimpi. Ia mengemukakan
bahwa dalam mimpi, seseorang sedang berada pada alam bawah sadar. Maka segala
pengalaman dan keinginannya diolah kembali saat ia tidur. Sehingga orang
tersebut dapat mengetahui atau mengingat kembali segala pengalaman dan
keinginannya tersebut. Yang kemudian jika orang tersebut telah menuju ke alam
sadar, segala keinginan atau nalurinya dapat direalisasikan dalam kehidupan
nyata. Maka memang benar jika alam bawah sadar memiliki peran yang sangat
besar. Karena pada alam bawah sadar terdapat kekuatan-kekuatan dasar atau pokok
dalam diri manusia sebelum merealisasikannya dalam bentuk perbuatan di
kehidupan sehari-hari.
I.
Struktur Kepribadian
Menurut
Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
1. Das
Es (the id)
Das Es (Id) merupakan sistem yang paling pokok dan
mendasari kedua system yang lainnya. Dan bisa dikatakan bahwa id merupakan
pemasok energi bagi kedua sistem yang lainnya untuk melakukan segala
aktifitasnya. Id merupakan dunia batin yang tidak ada hubungannya dengan dunia
nyata. Sistem id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir Adapun kelemahan
dari sistem ini adalah tidak bisa mentoleransi pasokan energi yang terlalu
banyak, yang nantinya bisa menyebabkan meningkatnya tegangan saraf
masing-masing individu. Namun kelebihannya, meskipun id memiliki kelemaahn ia
tetap dapat mengatasinya sendiri. Yang artinya id mampu berusaha mengurangi
tegangan tinggi menjadikembali ke keadaan semula.
Meningkatnya
tegangan yang ada pada masing-masing individu adalah karena adanya pengaruh
dari luar dan dari dalam diri manusia. pengaruh dari dalam adalah tergantung
dari sifat atau pembawaan sejak lahir dari tiap individu, sedangkan pengaruh
dari luar adalah pengaruh ligkungan serta pengaruh individu lainnya.
Untuk mencapai tujuan id tersebut,
terdapat dua macam proses, yaitu:
o Refleks
dan reaksi-reaksi otomatis: suatu tindakan yang terjadi secara otomatis tanpa
direncanakan, dan munculnya dikarenakan kebiasaan dari tiap-tiap individu yang
menjalaninya. Misalnya: bersin, berkedip, dsb.
o Proses
primer (primair Vorgang), suatu proses yang bisa mengurangi tegangan dengan
membentuk bayangan dari suatu objek yang melibatkan reaksi psikologi yang
terperinci yang hanya berasal dari dalam jiwa individu yang mengalami tegangan
tersebut. Misalnya: orang yang sedang lapar, membayangkan makanan
(wishfullfillment, wensvervulling).
Salah satu contohnya lagi adalah misalkan ada
seseorang yang ingin kaya. Ia akan merasa terpuaskan jika berkhayal atau
bermimpi memiliki harta yang berlimpah ruah, hidup mewah tanpa terlalu bersusah
payah mencarinya, dsb. Dari situlah awalnya dapat dikatakan id adalah sistem
yang dapat mengurangi tegangan.