Welcome to my blog !

Hello everyone, thank you for visiting my blog ^^v

Rabu, 12 Desember 2012

Makalah Masalah-masalah Lingkungan Hidup

-->
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS 1
Dosen pengampu: Dhiniaty Gularso, S.Si, M.Pd


Disusun oleh:
1.     Afifah Rizki Yunitasari      (11144600103)
2.     Teguh Eko Pamuji              (11144600108)


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah-masalah Lingkungan Hidup” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah IPS 1.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat selesai pada waktunya.
            Makalah ini telah disusun semaksimal mungkin, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, penulis mohon maaf. Demikian dari penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, kritik dan saran kami harapkan agar dapat meningkatkan kualitas pembuatan makalah berikutnya, terima kasih.


Yogyakarta,    September  2012

Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia bergantung  pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup dimasa sekarang  perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah-masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Perilaku Manusia dan Pengaruhnya bagi Lingkungan?
2.      Apa saja Berbagai Gejala Alam dan Cara Penanggulangannya?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Masalah-Masalah Lingkungan Hidup
Setelah sekian lamanya manusia baru mulai menaruh perhatian yang besar terhadap lingkungan hidupnya sekitar tahun 1970-an, yaitu setelah diadakannya konferensi PBB tentang lingkungan hidup manusia untuk pertama kalinya di Stockholm., Swedia pada tahun1972. Demi perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup konferensi tersebut menyetujui dibentuknya sebuah badan khusus PBB yang bertugas mengurus permasalahan mahluk hidup, yaitu United Nation Environmental Programe (UNEP). Hal itu menunjukan bahwa masalah lingkungan merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan secara bersama-sama pula. Sebagai contoh, terjadinya pencemaran udara sehingga dapat merusak lapisan ozon dan dampaknya akan dirasakan oleh seluruh umat manusia di bumi. (Sumadi, 2006:111)
Contoh Lingkungan Hidup
bplh.bekasikota.go.id
Pengertian lingkungan hidup antara lain adalah sebagai berikut. (Sumadi, 2006: 112)
1.      St. Munajat Danusaputra: Lingkungan hidup adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktifitasnya. Yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
2.      Otto Soemarwoto: Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa lingkungan hidup merupakan suatu sistem kompleks dalam sebuah ruang. Sementara itu, ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling mempengaruhi (interaksi), saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan (interpendensi). Komponen-komponen lingkungan hidup tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah mahluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia. Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup, atara lain air, tanah, batu, udara, dll.
Adapun masalah-masalah dalam lingkungan hidup, yaitu:
1.      Eksplorasi penduduk.
2.      Persoalan pangan.
3.      Persoalan limbah.
4.      Masalah SDA. (Sumadi, 2006:114)

B.     Perilaku Manusia dan Pengaruhnya bagi Lingkungan
          Manusia tidak akan dapat hidup sendirian tanpa adanya tumbuhan dan binatang di sekitarnya yang menjadi komponen lingkungan hidup.  Manusia dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh besar satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif. Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap alam, sehingga mampu mengubahnya sesuai dengan yang dikehendakinya walaupun alam tidak memiliki keinginan dan kemampuan aktif-eksploitatif terhadap manusia, namun pelan tapi pasti, apa yang terjadi pada alam langsung atau tidak langsung, akan terasa pengarunya bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Sebaliknya lingkungan yang rusak akan membawa pengaruh buruk bagi kehidupan manusia. Tindakan eksploitatif-manipulatif  terhadap alam akan mengakibatkan kerusakan terhadap alam. (Antonius Athosoki Gea, 2005:39)
1.      Contoh perilaku manusia yang dapat mempengaruhi Lingkungan.
a.       Perilaku manusia di pegunungan Tengger
Walaupun siang hari masyarakat tengger tetap menggunakan sarung. Hal ini dikarenakan lingkungan di wilayah Tengger sangat dingin.
Gambar a. Perilaku manusia di wilayah Pegunungan Tengger
Flik.com
b.      Menebang Hutan Secara Liar
Menebang hutan secara liar dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan, yaitu seperti kerusakan hutan. Hutan manjadi gundul dan menjadi gersang. Berbagai flora dan fauna mungkin akan punah karena ulah manusia. Hutan yang telah gundul dapat mendatangkan bencana . Hutan yang gundul tidak dapat menahan air hujan yang turun, Sehingga hujan yang turun lebih banyak menjadi aliran permukaan yang akan mengikis permukaan tanah yang gundul tersebut. Permukaan tanah yang terkikis air hujan akan hilang lapisan humusnya sehingga akan menjadi tanah yang tandus.    
Gambar b. Penebangan hutan secara liar.
sixooninele.blogspot
c.       Ladang Berpindah    
Ladang berpindah merupakan proses membuka lahan dengan cara membakar hutan untuk kemudian lahan tersebut ditanami tanaman bahan pangan. Pada zaman dahulu , orang membakar hutan hanya membuka lahan untuk berladang tanaman bahan pangan. Disaat sekarang, orang membakar hutan untuk keperluan yang lebih besar, yaitu untuk lahan perkebunan bahan baku industri seperti perkebunan kelapa sawit, coklat, dan tebu. Dengan membakar daerah yang akan dijadikan ladang, Api dapat juga marambat ketempat lain, bahkan dapat menyebabkan kebakaran hutan.  Dari kebakaran hutan tersebut sangatlah berpengaruh terhadap lingkungan, tentunya pengaruh yang negatif.
d.      Membuang Sampah Sembarangan                                                              
Sampah menjadi masalah yang cukup serius bagi penduduk yang tinggal di kota besar. Sampah atau limbah adalah barang-barang buangan atau sisa-sisa kegiatan rumah tangga dan pabrik. Jika limbah dan sampah dibuang secara sembarangan maka akan menimbulkan masalah lingkunga. Sampah sisa kegiatan rumah tangga apabila dibuang ke sungai akan menimbulkan pedangkalan sungai, sehingga msnghambat aliran-aliran air yang akan berakibat terjadinya banjir. Demikian juga, apabila limbah sisa industri dibuang kesungai atau kelaut, akan menimbulkan pencemaran air sungai dan air laut yang akan merusak komunitas sungai dan laut, seperti ikan, gangga dan hewan laut lainnya.  Jika air sudah tercemar maka para pencari ikan atau nelayan sudah kehilangan pekerjaannya. Masalah tersebut juga mempunyai dampak pada ekonomi para nelayan.
Dari contoh-contoh perilaku manusia yang dapat merusak lingkungan, hal tersebut  termasuk dalam masalah sosial. Tidak hanya lingkungan yang rusak tetapi menghimbas pada masalah lainnya, seperti ekonom dan sosiali. Contohnya:  Karena penggundulan hutan yang dilakukan manusia maka dapat menimbulkan banjir. Hutan sudah tidak dapat dimanfaatkan kembali, rumah-rumah rusak, terjadi ketimpangan sosial, kesehatan berkurang.

C.    Berbagai Gejala Bumi dan Penanggulangannya
Bumi selalu berputar pada porosnya dan berputar pula mengelilingi matahari. Perputaran bumi sebenarnya sangat cepat. Akan tetapi mahluk hidup yang berada di planet bumi tidak begitu merasakan gerakannya. Hal ini disebabkan oleh bumi yang berputar secara tetap dan berputar bersama-sama dengan atmosfer yang menyelubunginya. Bumi yang selalu bergerak menimbulkan pergerakan-pergerakan pada lapisan-lapisan kulit bumi (lempeng bumi). Pergerakan antar lapisan bumi yang ada memiliki tekanan kecil. Apabila pergerakan suatu lempeng bumi memiliki tekanan yang kuat, maka akan mengakibatkan lempengan lain patah, retak, turun, menekuk, atau runtuh.  (Tim Pena Cendekia, 2006:3)
Gejala adalaha hal (keadaan atau peristiwa) yang tidak biasa dan harus diperhatikan. Gejala alam menyangkut berbagai aktivitas alam yang memunculkan peristiwa alam. Gejala alam terjadi antara lain disebabkan oleh adanya pergerakan bumi yang menimbulkan gempa bumi, tanah longsor, dan penurunan permukaan tanah. Gejala alam pun dapat terjadi karena ulah manusia seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan. Semua itu akan menimbulkan gejala alam yang mengarah pada bencana alam.
1.      Berbagai Gejala Alam
a.       Hujan deras dan Banjir
Hujan merupakan bagian dari gejala alam yang bisa terjadi dalam kehidupan. Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik-titik air  dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan terjadi apabila massa udara yang mengandung uap air naik ke atas. Uap air itu kemudian mengalami titik jenuh dan pendinginan sehingga berubah menjadi titik-titik air (kondensasi). Titik air tersebut membentuk awan. Jika awan tersebut bertambah dingin, maka perlahan-lahan akan berat, dan akhirnya akan jatuh menjadi hujan. Hujan yang sangat deras bisa terjadi saat musim penghujan. Curah hujan yang turun kadang disertai oleh angin dan petir. Hal ini terjadi di seluruh wilayah indonesia.
Hujan deras yang terus-menerus sepanjang hari akan menyebabkan terjadinya banjir. Yang dimaksud drngan banjir adalah peristiwa meluapnya air yang berlebihan di suatu tempat.hujan yang deras dapat juga mengakibatkan banjir bandang. Banjir bandang adalah banjir di permukaan tanah yang rendah atau sungai yang terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat mengalami penjenuhan daya serap air yang berlangsung cepat sehingga air tidak diserap oleh tanah. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah permukaan rendah. (Tim Pena Cendekia, 2006: 3)
Gambar 1. Hujan yang sangat deras bisa menyebabkan banjir
bkpgorontalo.org

b.      Angin jatuh atau Angin Fohn
Angin jatuh atau angin fohn adalah angin yang berhembus ke atas puncak pegunungan dengan suhu yang terus berkurang. Angin tersebut melewati puncak dan berhembus turun  sepanjang lereng gunung dengan suhu yang kembali naik dan tingkat kelembaban yang rendah. Angin yang turun serta bersifat panas dan kering inilah yang disebut angin jatuh atau angin fohn. Angin jatuh dapat merusak tanaman dan perkebunan karena sifatnya yang panas dan kering. Di Pasuruhan, Jawa Timur, angin jatuh disebut angin gendhing. Di Biak papua disebut angin wambraw. Di makassar angin jatuh disebut angin brubu. Di tegal dan cirebon angin jatuh disebut angin kumbang, di seli ( Sumatea Utara), angin jatuh disebut angin baharok. Angin jatuh di indonesia biasanya terjadi pada musim kemarau. (Sudjatmoko, 2006: 4)
Gambar 2. Terjadinya Angin Fohn
atikofianti.wordpress
c.       Tanah Longsor
Sebagian wilayah indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Timbulnya tanah longsor biasanya terjadi pada musim penghujan,. Namun, adakalanya tanah longsor terjadi karena penggundulan hutan yang gundul oleh sebab-sebab lain. Perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab seperti menebang hutan secara sembarangan atau pola penanaman yang kurang baik di daerah lereng turut mendorong terjadinya tanah longsor.
Gambar 3. Tanah longsor
rinisusanti.student.umm.ac.id

Adapun sebab-sebab timbulnya tanah longsor antara lain sebagai berikut.
1)      Faktor alam
a)      Adanya lereng-lereng yang curam
b)      Terjadi curah hujan yang cukup tinggi.
c)      Pengumpulan massa air yang besar di daerah permukaan yang tinggi.
d)     Kondisi sistem saluran air yang tersumbat di daerah permukaan yang tinggi.
2)      Faktor manusia
a)      Penggalian tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal.
b)      Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
c)      Penggundulan hutan.
d)     Adanya budi daya kolam ikan di atas lereng.
e)      Sistem pertanian di lereng-lereng yang tidak memperhatikan sistem irigasi yang aman. (Tim Pena Cendekia, 2006:5)
d.      Banjir Lumpur Panas di Sidoarjo
Sejak tanggal 29 mei 2006 terjadi peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo kasus ini berawal dari kegiatan pengeboran tanah yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas. Kegiatan eksplorasi pengeboran itu rencananya untuk memperoleh minyak dan gas. Namun, yang terjadi adalah semburan lumpur panas yang terus menerus dan sangat sulit untuk diatasi. Sejumlah upaya telah dilakukan  untuk menanggulangi luapan lumpur. Upaya yang dilakukan pemeintah dan PT Lapindo Brantas diantaranya dengan membuat tanggul, membuat waduk-waduk baru, dan mengalirkan luapan lumpur melalui Kali Porong hingga mencapai laut. Akan tetapi upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil. (Tim Pena Cindekia, 2006: 16)
Gambar 4. Lumpur panas Sidoarjo, Jawa Timur.
bappenas.go.id
e.       Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan terjadi di alam liar berkawasan hutan. Kebakaran hutan dapat memusnahkan tumbuhan dan hewan-hewan di areal hutan, menghanguskan rumah-rumah penduduk di sekitar huta, serta merusak kawasan sumber daya pertanian.
Gambar 5. Kebakaran hutan
Seruu.com
Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
1)      Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
2)       Kecerobohan manusia, seperti membuang putung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api diperkemahan.
3)      Aktifitas vulkanis, seperti tekanan aliran lahar dari letusan gunung berapi.
4)      Tindakan yang disengaja, seperti melakukan pembakaran hutan untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru serta tindakan vandalisme (merusak hutan dengan sengaja membakarnya).
Adapun dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan antara lain sebagai berikut.
1)      Menebarkan pancaran panas gas karbondioksida ke atmosfer.
2)      Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman hutan.
3)      Menyebabkan banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
4)      Timbulnya kelaparan di daerah-daerah terpencil karena rusaknya sumber daya pertanian.
5)      Mengurangi volume air waduk atau danau pada saat musm kemarau.
6)      Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atau ISPA.
7)      Musnahnya bangunan, harta benda, dan sarana prasarana lainnya.
8)      Terganggunya sejumlah kegiatan pendidikan, ekonomi, atau pemerintahan. (Tim Pena Cendekia, 2006:9)
f.       Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bergetar atau berguncangnya permukaan bumi karena gerakan bumi yang tiba-tiba.
Gempa bumi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa terban.
1)      Gempa Tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi karena adanya pergeseran bagian lapisan kulit bumi.
2)      Gempa Vulkanik, yaitu gempa bumi yang diakibatkan oleh letusan gunung berapi.
3)      Gempa terban atau reruntuhan, yaitu gempa yang terjadi akibat tanah runtuh. Misalnya dia daerah penambangan dan gua-gua.
Gempa bumi merupakan gejala alam yang cukup sulit untuk diramalkan kejadiannya . Diantara semua jenis gempa, gempa tektonik sangat membahayakan . gempa tektonik dapat mematahkan lapisan kulit bumi sehingga, gedung-gedung dan rumah roboh, jalan raya retak, jembatan putus dan bendungan hancur.
Gambar 6. Gempa bumi yang terjadi di China
blog.fitb.itb.ac.id
Besarnya getaran-getaran gempa dan gelombang gempa bumi bumi dapat diukur. Alat pengukur gempa adalah seismograf. Pada alat itu terdapat kertas yang melilit di sekeliling tabung. Kertas pada tabung itu terus berputar dan bergerak dibawah pencatat yang menggambarkan suatu garis yang tidak terputus-putus. Besarnya kekuatan gempa diukur dengan skala richter. Skala richter menggunakan angka yang berkisar antara 0-9. Semakin besar angka skala richter maka semakin besar pula kekuatan gempa. Titik pusat gempa disebut episentrum. (Sudjatmoko, 2006:4)
g.      Gunung Meletus
Gunung meletus terjadi pada gunung yang masih aktif. Gunung berapi terbentuk karena adanya magma yang bergerak mencapai permukaan bumi. Apabila magma berhasil menerobos lapisan permukaan kulit bumi, maka akan menimbulkan letusan dan lelehan. Gunung yang meletus mengeluarkan lahar panas. Letusan gunung memuntahkan abu, asap, dan awan panas. Walaupun letusan gunung selalu menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda, namun sisa-sia letusan yang tersebar di wilayah sekitarnya menjadi subur. Tanah yang subur berasal dari muntahan gunung yang dikeluarkan ketika meletus. (Sudjatmoko, 2006: 4)

Gambar 7. Gunung meletus
lailaulfahkhairunisa.blogspot
Letusan gunung api pada titik tengahnya akan menghasilkan tiga macam bentuk gunung api yaitu gunung api perisai, gunung api strato, dan gunung api maar.
1)      Gunung api perisai, yaitu gunung berapi yang bentuknya seperti perisai atau tameng.
2)      Gunung api straro, yaitu gunung api yang bentuknya seperti kerucut dan berlapis-lapis.
3)      Gunung api maar, yaitu gunung api yang lubang kepundannya berbentuk corong dan dikelilingi oleh dinding-dinding kawah yang tidak tinggi. (Sudjatmoko, 2006: 5)
h.      Tsunami
Tsunami adalah gelombang laut yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Tsunami bisa juga ditimbulkan oleh kegiatan gunung berapi di bawah permukaan laut. Tsunami berasal dari bahasa jepang yang berarti “gelombang ombak lautan”. Tsunami dapat mengakibatkan kerusakan besar di daerah-daerah pantai. Tsunami diawali dengan terjadinya gempa, air laut surut. Setelah air surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Gelombang besar inilah yang mengakibatkan kehancuran, korban jiwa, dan kerugian harta benda. Gempa yang terjadi disertai tsunami sudah beberapa terjadi di indonesia. Tsunami pernah terjadi di Pulau Flores pada tahun 1992, Gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter disertai tsunami.  Gempa bumi yang paling dahsyat terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Peristiwa ini terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatra Utara. Kekuatan gempa mencapai angka 9,0 skala richter. Korban jiwa yang meninggal dunia diperkirakan lebih dari 40.000 orang. Selain Nanggroe Aceh Darussalam, gempa dan tsunami terjadi pula di negara-negara Asia Selatan.
Gambar 8. Tsunami
news.nationalgeographic
i.        Badai
Badai adalah angin kencang yang menyertai cuaca buruk yang datang dengan tiba-tiba dengan kecepatan antara 64 sampai 72 knot. Knot adalah satuan ukuran kecepatan gerak maju kapal yang sama dengan 1.825 meter/jam. Selain angin kencang, badai ditandai dengan munculnya petir dan kilat. Badai terbentuk ketika suatu wilayah memiliki tekanan udara rendah dikelilingi udara bertekanan tinggi. Timbulnya perpindahan udara bertekanan tinggi yang berlawanan dengan udara bertekanan rendah inilah yang membentuk badai.
Gambar 10. Badai
news.nationalgeographic

Badai cukup membahayakan bagi kehidupan. Badai dapat terjadi di permukaan tanah yang datar atau tanah berelief. Badai dengan angin yang berputar sering terjadi saat sebelum atau sedang berlangsungnya hujan deras yang lama. Badai semacam ini disebut angin puyuh, angin topan dan angin puting beliung, atau disebut tornado. Kata tornado berasal dari bahasa portugis “tonar” yang berarti berputar. Badai pun dapat terjadi di gurun yang disebut badai gurun. Badai yang muncul di kawasan bersalju disebut badai salju. (Tim Pena Cendekia, 2006:8)
j.        El nino
Peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga indonesia biasanya berupa siklon tropis. siklon tropis adalah angin ribut yang berpusar dann bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. siklon tropis memounyai tekanan udara yang sanga rendah dan disertai angin kencang dan hujan, kadang-kadang siklon tropis sering muncul di samudra Hindia dan perairan barat Australia. Siklon tropis dapat menghancurkan daerah yang dilewatinya serta menyebabkan terjadinya banjir, angin ribut, ombak besar, serta hujan yang sangat deras. Akibat siklon tropis, di Filipina sering terjadi taifun yang membawa bencana seperti taifun nina dan bagyo. Di lautan sebelah selatan Pulau Jawa atau di lautan bagia utara Australia terdapat badai fiona dengan gerakan angin yang sangat kencang. Disekitar laut Timor dan Australia (di sekitar Darwin) sering terjadi badai tropis inggrid, sedangkan di Laut arafura terjadi badai tropis willy.
Gejala alam yang biasa menimpa negara Asia Pasifik adalah el nino. El nino adala gejala cuaca berupa penumpukan energi panas di Samudra Pasifik bagian selatan. Penumpukan padas tersebut menyebabkan udara mengalir ke pusat panas sehingga mempengaruhi iklim wilayah di sekitarnya. Peristiwa ini menimbulkan ketidakteraturan cuaca. Gerakan udara yang disebabkan oleh el nino membawa uap air yang mengakibatkan topan dan banjir, sedangkan gerakan angin kering yang disebabkan oleh el nino mengakibatkan bencana kekeringan dan udara yang panas. Pada tahun1982, gejala alam el nino mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di Thailand, Vietnam, Kamboja dan laos. Namun el nino juga menyebabkan banjir besar di Bangladesh dan India. Di Filipina dampak el nino mrnyrbabkan angin topan. (Tim Pena Cendekia, 2006:21)
2.      Penanggulangan Berbagai Gejala Alam
a.       Gempa Bumi
Berbagai upaya menghadapi gempa bumi sebagai berikut:
1)      Menyiapkan bangunan tempat tinggal dengan konstruksi anti gempa.
2)      Mewaspadai tanda-tanda adanya gempa bumi.
3)      Menjauh dari tempat-tempat yang kemungkinan dapa roboh ke tempat lapang.
4)      Menggunakan pelindung, seperti helm atau berlindung di bawah meja.
5)      Mncari tempat yang tinggi bagi warga yang di pinggir pantai.
b.      Tsunami
Penanggulangan yang dilakukan adalah:
1)      Membuat kode atau tanda tertentu masyarakat sekitar untuk menandakan evakuasi.
2)      Mengetahui berbagai tanda-tanda akan datangnya tsunami.
3)      Memasang sistem peringatan dini di wilayah-wilayah yang berpotensi sunami.
4)      Sosialisasi peristiwa bencana tsunami kepada masyarakat.
5)      Menetukan jalur-jalur dan tempat evakuasi bagi penduduk yang tinggal di daerah rawan tsunami.
6)      Mengerahkan tim penyelamat.
7)      Menyiapkan tenda-tenda darurat bagi korban.
8)      Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi.
9)      Memperbaiki sarana prasarana yang rusak. (Sri Hartati, 2008: 37)
c.       Tanah Longsor
1)      Tahap Pencegahan
a)      Penyuluhan dan penanggulangan benvcana tanah longsor kepada masyarakat.
b)      Pemetaan dan pemantauan daerah rawan longsor.
c)      Menghindari mendirikan bangunan di tepi tebing yang terjal.
d)     Penebangan pohon dilakukan dengan sistem tebang pilih.
2)      Tahap Bencana
a)      Menyelamatkan korban ke tempat yang lebih aman.
b)      Mendirikan dapur umum, pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.
c)      Mencegah terjangkitnya wabah penyakit.
3)      Tahap Pascabencana
a)      Mengembalikan fungsi hutan lindung seperti semula dengan reboisasi.
b)      Normalisasi area penyebab tanah longsor.
c)      Rehabilitasi sarana prasarana yang rusak. (Sri Hartati, 2008: 36)
Penebangan hutan liar
sixooninele.blogspot
d.   Letusan Gunung Berapi
Dalam menanggulangi letusan gunung berapi terdapat 3 tahap:
1)      Sebelum tejadi letusan
a)    Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung aktif.
b)    Melakukan pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi.
c)    Melakukan peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya seperti sarana dan prasarana.

1)         Saat terjadi letusan
a)      Membentuk tim gerak cepat
b)      Meningkatkan pemantauan dan pengamatan.
2)         Pasca letusan
a)        Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya.
b)        Melanjutkan pemantauan rutin. (Sri Hartati, 37)
e.     Banjir
a)      Mempertahankan daerah resapan air, seperti hutan lindung dan jalur hijau di perkotaan.
b)      Tidak membuang sampah ke sungai untuk menghindari pendangkalan sungai.
c)      Membersihkan saluran air dari sampah dan kotoran yang mengendap agar tidak menyumbat air.
d)     Menyiapkan perahu karet untuk evakuasi.
e)      Mengarahkan tim penyelamat beserta bahan dan peralatan mendukung, seperti perahu karet, tambang, pelampung, dan obat-obatan.
f)       Membawa korban ke tempat yang aman atau pengungsian.
g)      Memantau perkembangan keadaan banjir dan menyebarluaskan informasinya kepada masyarakat.     
h)      Memperbaiki sarana prasarana yang rusak.
1)      memberikan pertolongan medis bagi yang memerlukan.
f.      Kebakaran Hutan
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi kegiatan: 
a)      Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan; 
b)      Inventarisasi faktor penyebab kebakaran; 
c)      Penyiapan regu pemadam kebakaran; 
d)     Pembuatan prosedur tetap; 
e)      Pengadaan sarana dan prasarana; dan 
f)       Pembuatan sekat bakar. (Sri Hartati, 2008: 35)
BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Perilaku manusia yang mengakibatkan masalah lingkungan hidup berupa erosi, banjir, penebangan liar, pencemaran lingkungan (baik pencemaran tanah, air dan udara). Tidak hanya merusak lingkungan sekitar tetapi masalah tersebut memberi dampak pada masalah ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Gejala alam adalah proses dari kejadian bencana alam. Berbagai gejala alam tersebut adalah, banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, badai, dan el nino.

B.     Saran
Agar tidak timbulnya suatu masalah-masalah lingkungan hidup maka sebaiknya kita sebagai umat manusia menyayangi lingkungan hidup. Lingkungan yang indah dan lestari akan membawa pengaruh positif bagi kesehatan dan keselamatan manusia














DAFTAR PUSTAKA

Antonius Athosoki Gea, 2005. Relasi dengan Dunia. Jakarta: Gramedia.
Sri Hartati, IM Kusuma, Rita Sumarmu.2008. Seri Panduan Belajar dan Evaluasi II. Kusuma Pengetahuan Sosial- google books-mozilla firefox (online, diakses pada tanggal 20 September 2012 pukul 18:30:05)
Tim Pena Cendekia. 2006. Wahana IPS. Quadra (online) http://books.google.co.id/books?id=tec-9R1PGbsC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false (diakses pada tanggal 20 September 2012 pukul 18:40:01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar